Gemuruh rindu kian menggebu
Desah nafas kian kencang beradu
jeritan hati kian beradu
terbenam didasar hati tak terluah
Saat mata tak bisa bertatap pandang
Saat hanya ada suara dalam telinga
Saat rindu mewakilkan kehadiran
Yang semakin lama kian mencengkam
Ragaku terapung dalam hening suara
Saat aku telusuri lekukan rindumu padaku
Yang terpancar dari keindahan bayangmu
Mengharu biru dalam takaran waktu
Sepenggal marah yang kau uraikan
Semakin membuatku sayang kepadamu
Secangkir emosi yang kau suguhkan
Mengajariku untuk memahami dirimu